Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Avalonia Castle 2: Kembalinya Sang Raja

Whoooaa! akhirnya bukuku yang ke-7 terbit! Senangnya!
Sinopsisnya:

Peristiwa aneh kembali terjadi di Avalonia Castle!
Hana yang menjadi pelupa setelah meminum ramuan cantik. Makan Raja Ederic yang tidak mengeluarkan sinar ketika disentuh Princess Fiona. Aneh! Siapakah yang berada di dalam makam itu sebenarnya? Benarkah bukan Raja Ederic? Lalu di mana Raja Ederic sekarang berada? Siapakah Ellen dan pria tua yang terdampar di pertambangan emas pinggir sungai? Baca yuk, kelanjutan kisah seru Princess Fiona. Hana, dan Anne hanya di buku ini!





Beli, ya! hehe...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bandung Sketchwalk @Pasar Baru

Hari minggu kemarin Mama mengajakku ikut acara Bandung Sketchwalk. Awalnya aku gak tertarik karena aku gak terlalu suka menggambar. Tapi ya udah deh, ikut aja. Lagipula di rumah lagi gak ada kerjaan.

Awalnya aku membayangkan kalau acara itu  semacam les menggambar kilat yang pesertanya berjumlah lebih dari 20 orang, duduk di lantai atau meja dengan alat gambar masing-masing dan instruktur yang mengajar di depan. Tapi dugaanku salah. Bandung Sketchwalk itu club gambar/sketch. Pesertanya udah kuliah ke atas, dan semuanya pintar gambar. Mereka berkumpul hanya sekedar sharing tentang sketch. Jadi gak ada yang mengajarkan cara menggambar dari dasar.

Aku, Mama, dan Reza  sampai di tempat kumpul di Pasar Baru jam 8 lebih. Orang-orang yang datang paling 15 orang. Salah seorang bapak-bapak yang kupikir ketua club itu, mengarahkan kami semua tentang acara ini. Jadi semua orang boleh ke mana saja di sekitar pasar ini dan menggambar objek yang bagus. Karena aku belum berpengalaman mensketsa suatu objek dengan bagus, jadi aku ikut pak ketua club itu dan melihat-lihat cantoh hasil sketchnya. Namanya pak Thamrin.Wah ternyata dia jago banget lho, bahkan sudah ikut acara festival bikin sketchwalk di Georgetown Amerika.

Adikku Reza kerjaannya cuma ngeliatin pak Thamrin bikin sketsa. Dia juga bikin sketsa sih, tapi asal-asalan dan gak boleh dikasih liat ke orang.



Aku memilih menggambar bangunan-bangunan dari lantai paling atas gedung Pasar baru. Dari atas sana pemandangan terlihat indah. Sayangnya gunung Tangkubanperahu yang ingin aku lihat hari itu sedang tertutup awan.


Hasil akhirnya, sketchku masih jauh dari kata bagus, dibanding karya kakak-kakak yang lain. Tapi dari sini aku mendapatkan pengalaman berharga tentang sketching. Ini hasil sketsa mereka:


Di akhir acara, semua peserta berkumpul di galeri seni Sarasvati, gak jauh dari Pasar Baru. Pak Thamrin ngeliatin video pengalamannya saat ikut festival sketchwalk. wow.. keren bangeeet... Kata pak Thamrin, bulan Mei tahun depan mau ada festival internasional sketchwalk di Bandung.

Oiya, semua peserta kan diminta menggambar di kertas kecil lalu menuliskan nama dan emailnya. Setelah dikumpulkan, kertas kecil itu dibagikan lagi secara acak. Aku beruntung dapat kertas yang gambarnya sangat bagus. Dibuat oleh Dhimas Yogasworo. Kayaknya, dia juga mengaambar bangunan-bangunan dari atas gedung, sama seperti aku. Tapi gambarnya itu sangat detil dan sama bagusnya dengan ilustrasi di buku-buku.

Ini dia sketsa dari Dhimas:

Karena aku pulang duluan, aku jadi gak tau, siapa yang dapat sketsaku. Kasian deh, sketsaku kan sederhana banget hehehe

Kalau ini sketsaku, masih sederhana banget, hiks. Pengen deh bisa sketsa sekeren kakak-kakak itu.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Demo Solidaritas untuk Palestina

Saat itu pagi-pagi lagi sibuk internetan.Tiba-tiba mamaku datang dan menyuruhku ikut demo untuk mendukung Palestina. Alisku terangkat kaget. Demo? duh, lagi males nih... Tapi aku langsung teringat berita-berita yang sedang hangat bahwa Palestina sedang berduka karena di bom habis-habisan oleh tentara Israel. Ribuan orang terbunuh. Pengen sih, kirim sumbangan untuk mereka. Tapi dompetku sedang tipis. Cukupkah 100-200 ribu untuk menyumbang?
 Lalu aku berpikir kalau ikutan demo seperti ini adalah dukungan terbesar yang bisa kulakukan. Semakin banyak yang datang demo, mungkin Israel akan gentar dan menghentikan serangan mereka. Oke, akhirnya aku setuju. Lagipula aku belum pernah ikut demo. Mungkin ini akan menjadi pengalaman yang menarik. Acaranya jam 2 siang dan aku, Mama, dan adikku berangkat dari rumah jam 11.
Tepat jam setengah 2, kami sampai di tempat area berkumpul peserta demo di depan Monumen Perjuangan. Orangnya tak terlalu banyak. Yaiyalah, aku membandingkannya dengan demo yang muncul di tivi, haha. Beberapa orang mengecat pipinya dengan bendera Palestina. Ada yang memakai ikat kepala dengan tulisan Al-quds. Aku, Mama dan Reza membawa kertas bertuliskan Boycott Israel. 
Demo dimulai. Orang-orang diminta berdiri di dalam tali rafia yang dipanjangkan ke belakang supaya barisan tidak berantakan. Orator berteriak diikuti para peserta demo, "Mampus Israel, mampus Amerika...!Allahuakbar...!"
Kami berjalan di sisi jalan menuju di depan gedung sate. Aku agak malu,sih. Soalnya orang-orang yang berkendara di jalan semuanya memandang ke arah pendemo.
Lalu ada beberapa ustad yang memeberikan ceramah tentang penindasan Palestina. Ada juga anak kecil yang membacakan puisi tentang orang-orang Palestina. Hari mulai panas. Beberapa ibu-ibu dan anak-anak yang tidak kuat, duduk di trotoar jalan. Kalau aku tetap berdiri sampai acara selesai.
 Sesudah acara berakhir, adikku minta pergi ke gramedia. Aku mengerang kesal. Aku ingin segera pulang dan tidur!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS